Beyond Beautiful : Wanita; Keluarga dan Cinta

Kumpulan tips bagi wanita tentang bisnis, karir, keluarga dan cinta. Sukses itu penting, namun cinta lebih penting.

Tuesday, March 5, 2013

7 Alasan Wanita Harus Punya Bisnis


Ada banyak alasan orang ingin membangun bisnis sendiri (business owner). Sekarang saya Tanya Anda . Apa alasan Anda membangun bisnis ?.. Barangkali alasan Anda membangun bisnis sendiri adalah salah satu dari beberapa alasan di bawah ini.

1. Ingin Bebas Finansial
Salah satu alasan utama menjadi business owner adalah ingin bebas finansial atau ingin kaya. Definisi kekayaan adalah jumlah hari dimana Anda bisa bertahan tanpa bekerja secara fisik (atau tanpa siapapun dalam keluarga Anda bekerja secara fisik) dan tetap mempertahankan tingkat kehidupan Anda.. Jadi definisi kaya bukan berapa barang mewah yang Anda miliki. Karena orang tidak akan tahu barang yang Anda miliki itu barang dari mana asalnya.

Setinggi-tingginya gaji di perusahaan, toh tetap bersifat terbatas. Meski kinerja kita mengagumkan dan membuat perusahaan menghasilkan untuk hingga triliunan rupiah, gaji kita tidak akan meningkat sepesat kenaikan laba perusahaan. Gaji berapapun biasanya tidak akan pernah cukup, apalagi dibarengi dengan kenaikan harga barang yang tidak sebanding dengan kenaikan gaji.

Seorang pemilik bisnis akan mendapatkan passive income tanpa harus berkeringat. Seorang pengusaha akan menjadi majikan uang (dikejar uang, bukan mengejar uang) dan punya banyak waktu luang.
Sebaliknya, seorang karyawan (employe) atau Self employee (seperti dokter, pengacara atau profesi lainnya yang dikerjakan seorang diri) harus bekerja keras untuk mendapatkan uang (active income). Bahkan menurut Robert Kiyosaki, mereka secara tidak langsung menjadi .budak. uang. Mereka hidup dikendalikan oleh uang. Hidup mereka memiliki pola
rutin, yaitu bangun, bekerja, membayar tagihan. Bekerja hanyalah solusi jangka pendek. Solusi jangka panjangnya adalah membangun bisnis sendiri untuk mencapai kemakmuran. (kekayaan)

2. Ingin Bebas dan berkreasi
Seorang karyawan yang bekerja pada sebuah perusahaan sangatlah terbatas kewenangannya. Ia hanyalah pelaksana dari sebuah system yang telah dibuat oleh perusahaan atau bosnya. Ia tidak boleh merubah atau menambahi system itu, karena jika dilakukan justru akan merusak system perusahaan tersebut. Seorang karyawan tidak bebas berekspresi dan berkreasi. Karena itu jangan heran jika ada orang yang sering pindah-pindah kerja dengan alasan tidak betah. Barangkali salah satu penyebabnya adalah ia tidak merasa bebas.

Hal sebaliknya terjadi pada pemilik usaha. Pemilik usaha bebas melakukan apa saja terhadap usahanya, karena ia adalah pemilik yang membuat system pada usaha tersebut. Ia memiliki banyak waktu luang karena ia tidak bekerja sendirian, melainkan memiliki karyawan yang siap memajukan bisnisnya

3. Bebas beribadah
Seorang pengusaha bebas melakukan apa saja yang diinginkan, termasuk beribadah. Mugkin Anda pernah mendengar berita ada sebuah perusahaan yang melarang karyawannya melaksanakan ibadah, seperi sholat, memakai busana muslimah, dll. Hal ini tentu tidak akan terjadi jika kita menjadi pemilik usaha, karena segala peraturan dengan persetujuan kita

4. Ingin memiliki banyak waktu luang
Waktu memang sangat berharga. Dengan menjadi Pengusaha (pemilik bisnis), mereka bebas untuk mengatur waktunya sendiri. Sementara jika ia bekerja pada orang lain, waktunya jelas diatur oleh bosnya.

5. Ingin mewujudkan cita-cita dan impian
Masing-masing orang memiliki cita-cita dan impian sendiri-sendiri. Cita-cita dan impian bisa berupa : kekayaan, pendidikan, kebebasan berkreasi, aktualisasi diri, aktivitas kemanusiaan, dll. Dengan menjadi pengusaha cita-cita dan impian tersebut lebih mudah untuk dicapai.

6. Kepepet oleh Kebutuhan Yang mendesak
Tidak sedikit cerita sukses pengusaha yang diawali karena keadaan kepepet. Ada yang memutuskan jadi pengusaha karena dipecat sebagai karyawan atau gagal memperoleh pekerjaan karena nilai akademisnya rendah, ada pula tuntutan keluarga, mencukupi biaya kuliah, dan sebagainya.
Hal ini senada dengan pendapat yang dikemukakan Ralph Stacey (1997) dalam tulisannya berjudul "Excitement and Tension at the Edge of Chaos" yang mengatakan bahwa kreativitas cenderung meningkat pada saat situasi semakin parah, atau sering disebut dengan istilah populernya "kreatif karena kepepet"

7. Menjalankan hoby atau kesenangan
Menjalankan hobi ternyata juga bisa mengantarkan seseorang menjadi pengusaha sukses. Tentu saja jika hoby tersebut ditekuni sehingga mampu menghasilkan income menjanjikan.
Contohnya, Ruth Tamzil de Fernandez, yang memulai bisnis dari impiannya menjadikan area piknik di lingkungan rumahnya di Villa Triniti, Cihideung, Bandung sebagai kafe untuk kongko-kongko dengan kerabat dan kolega dekatnya. Kafenya sekarang dikenal dengan nama Kampung Daun.

Tak disangka, kafe sederhana yang dikelolanya sejak tahun 1999 itu, kini menjelma menjadi tempat makan paling populer di Bandung. Sedikitnya 300 tamu datang ke Kampung Daun setiap harinya. Jumlah ini bisa meningkat tiga kali di akhir pekan. Toh, di mata Ruth, apa yang dikerjakannya demi mengembangkan Kampung Daun, bukanlah bisnis. "Itu lebih sebagai kesenangan buat saya," katanya. Tak heran, sejak awal pendirian Kampung Daun, ia mengerjakan segala sesuatunya sendirian. Itu pula mengapa bisnis yang ia kelola lebih banyak bersandarkan asas kekeluargaan. Kendati begitu, secara bertahap ia mulai merekrut beberapa tenaga profesional.

Alasan akan menumbuhkan motivasi. Demikian juga alasan Anda menjadi pengusaha akan menumbuhkan motivasi anda untuk terus melangkah. Semakin banyak alasan Anda untuk menjadi pengusaha, semakin kuat motivasi Anda untuk mewujudkannya dan kemungkinan berhasil menjadi lebih besar.

ERDINI ENGGAR S, SP - 2004 - www.BisnisWanita.com

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.