Beyond Beautiful : Wanita; Keluarga dan Cinta

Kumpulan tips bagi wanita tentang bisnis, karir, keluarga dan cinta. Sukses itu penting, namun cinta lebih penting.

Monday, February 18, 2013

Berbisnis dengan Kejujuran


Jacky tiba-tiba kelihatan marah. Durian yang barusan dibelinya tidak sebagus yang diharapkan. Bahkan boleh dibilang buruk. Di bulan-bulan ini memang buah durian sedang banyak dijual, harganya menjadi murah. Sambil ngomel Jacky menyesal membeli durian di pasar Kolong. Padahal pedagangnya bilang ini durian bagus. Kualitas terbaik.

Melihat hal tersebut Antin, teman kerjanya, mendatangi Jacky dan berkata “Makanya kalo beli durian di Jalan Nusantara aja, dekat simpang. Bapaknya yang jual baik banget.” Antin menceritakan pengalamannya di tempat yang dimaksud. Penjualnya mengatakan kualitas barangnya dengan sebenarnya. Jika bagus, ia bilang bagus. Jika memang tidak bagus, juga ia katakan kepada calon pembelinya, bahkan menunjukkan letak cacatnya dan ia tidak memberikan kecuali yang terbaik. Begitu cerita itu tersebar sehingga para pelanggannya bertambah. Hampir semua orang di Tanjung Balai tahu tempat Bapak penjual durian yang jujur itu. Dekat masjid Baitul Karim, tempat ia sholat setiap waktunya tiba.

Seorang anak terlihat serius menyemir sepatu di ruang tunggu pelabuhan Tanjung Balai. Di depannya, seorang laki-laki muda sedang duduk di kursi sambil membaca koran lokal. Sesekali laki-laki itu mengajak bicara tukang semir tersebut. Setelah selesai, sepatu itu dikembalikan kepada pemiliknya. Laki-laki itu menyodorkan uang dua ribu rupiah sambil mengucapkan terima kasih.

Namun lelaki muda itu kaget ketika sang anak mengembalikan uangnya “”Kebanyakan Bang… ongkosnya seribu saja.” Dug ! Lelaki muda ini terhenyak. Jawaban itu tiba-tiba serasa petir di hatinya. “It-just-does-not-compute-with-my-logic!” Bayangkan, orang seperti dia masih berani menolak uang yang bukan hak-nya.Kejujuran.

Sebuah nilai yang agung dan terbukti menjadi kunci segala keberhasilan. Dalam buku The Corporate Mystic, Gay Hendricks dan Kate Ludeman memasukkan Kejujuran sebagai poin pertama dari 12 ciri pemimpin abad 21. Setiap pemimpin korporasi yang diwawancarai mengatakan hal yang sama: Rahasia sukses dalam bisnis adalah berkata jujur.

Mega-entrepreneur Indonesia, AA Gym sering menyinggung dalam setiap ceramahnya tentang menjadi orang terpercaya sebagai modal utama dalam bisnis. Ippho Santosa, marketer muda Batam yang sedang naik daun memasukkan Be Credible sebagai poin pertama dalam Eternity Marketing-nya. Hermawan Kertajaya memasukkan Guard Your Name, Be Clear and Who Your Are dalam “The 10 Credos of Compassionate Marketing”-nya.


Dan semuanya mencontoh pada kesuksesan Nabi Muhammad dalam berdakwah dan berbisnis dengan modal kejujurannya. Al Amin. Itulah julukan yang diberikan kawan maupun pesaingnya. Jauh lebih bermakna daripada Mr. Clean atau Mister Trusty.

Nilai Insan Gemilang yang menjadi salah satu value dalam melakukan bisnis yang dimiliki Indosat memasukkan Kejujuran dalam poin pertama : Integritas. Bank BRI juga memasukkan Integritas sebagai nilai-nilai penting dalam perusahaan. Dan saya yakin hampir semua korporasi mengungkap hal ini.

Seorang pebisnis yang jujur akan mendapatkan keuntungan ganda, meraih pelanggan, produknya terjual dan meraih kepercayaan orang lain. Jika ada pepatah. Juallah diri sebelum menjual produk, itu memang benar adanya. Sebaliknya seorang marketer tanpa memiliki kejujuran akan ditinggalkan oleh pelanggannya. Lebih dari itu kredibilitas pribadinya akan hancur.

Dalam agama, seorang pebisnis yang jujur dan terpercaya akan mendapatkan limpahan karunia dan berkah dari-Nya. Bahkan pedagang yang jujur mendapatkan kemulian yang setara dengan para syuhada. Jadi, bersikaplah Jujur! 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.